Saturday, 17 September 2016

Kacamata ala BPJS!!

Hai haiii!!!
Met malem semuaa :D
Hari ini Sion mau sharing sama kalian semua diluar momen tulis-menulis, curhat, atau anime-manga.

Aku mau berbagi sama kalian pengalaman aku dapet kacamata FREE tapi BERKUALITAS dari BPJS XD
Pamer dulu ah~


Kamis,  9 September 2016
Emakku sudah berkoar-koar supaya aku cek mata (apalagi aku keceplosan bilang ke mamaku kalau aku gampang pusing karena kayaknya minus nambah).
Berhubung keluargaku baru banget daftar BPJS dan mereka ngurus BPJS pas aku udah di Semarang, aku jadi gak tahu apa-apa soal BPJS ToT.

Lalu, sebelum memutuskan untuk ke kantor BPJS Semarang, aku hunting sedikit informasi lewat embah gugel. Aku ketemu blog-blog (yang maaf aku lupa alamat blognya,, maaf banget) yang menjelaskan sistematika penggunaan BPJS untuk ganti kacamata.
Tapi yang kuinget dari postulat blog itu: AKU TETEP CINTA BPJS MESKIPUN RAJIN DI-BULLY ORANG. Lol



Jadi... dengan berbekal pengetahuan seadanya:
1. Aku ternyata harus ngurus registrasi pindah domisili duluuu (karena aku terdaftar di domisili Bogor-Bekasi)
2. Aku harus dapat rujukan ke rumah sakit, tepatnya ke poli mata untuk dapat resep kacamata

 aku pun berangkat ke kantor BPJS jam 9 pagi di Jln. Sultan Agung deket Akpol.


Jumat, 10 September 2016
Percaya deh, niatnya aku berangkat jam 8 pagi.. taunya jam 8 baru bangun. Wkwkwk
Akhirnya setelah siap-siap, aku cus ke BPJS yang padatnya minta ampun. Segerombol makhluk hidup berebut antrian untuk ditanggapi pihak BPJS.
Aku cukup tertegun waktu lihat nomor antrianku... 141
Apalagi waktu tahu aku harus naik ke lantai 5 tapi nunggu liftnya turun aja.. 5 menit tiap satu lantai. Kapan naiknya gue oi :'(
Aku pun memutuskan untuk.. NAIK TANGGA. Lumayan lha jogging.
Terus.. aku cukup stres waktu tau nomor antrian terakhir yang dipanggil nomor... 89.
Yang cukup mengenaskan sebenernya setelah menunggu 2 jam, pas dipanggil antrian dan aku bilang mau pindah domisili, mbaknya bilang. surat keterangan domisilinya mana, Mbak? MANA... MANA... MANA...
Alhasil... aku pulang dengan tangan hampa...

Jam 13.00, aku pergi ke rumah ketua RT untuk minta keterangan surat domisili. Ternyata gampang dan cepet, Bro. Dalam 10 menit, aku sudah keluar dari rumah ketua RT.
Melanjutkan perjalan untuk minta tanda tangan pak ketua RW... aku menembus panasnya Semarang di rembang tengah hari dengan hanya dilindungi selembar jaket warna tosca..


Waktu tanya orang jalan ke rumah ketua RW.. agak gagal paham juga kenapa jadinya gue lewat hutan gini...


200 m lagi sampai di rumah ketua RW!! Itu yang warna rumahnya jingga~

Jam 18.30, ini baru jam yang bener aku dapat tanda tangan sama cap ketua RW. Tadi siang, bapaknya tidur!

Selasa, 13 September 2016
Aku pergi ke kantor kelurahan Tembalang untuk dapat surat keterangan domisili yang kata pak ketua RW-nya punya kekuatan hukum lebih kuat. Oke, yang satu ini aku gak mudeng maksudnya apa.

Jam 13.10. Dosenku gak jadi datang ngajar. Aku nekat langsung ke kantor BPJS lagi!
Aku lebih syok kali ini dapat nomor antrian... 244.
Puji Tuhan gak sampai setengah jam aku langsung bisa ke mbak customer service-nya gara-gara kantor BPJS-nya udah sepi. Wkwkwk


Rabu, 14 September 2016
Weks, sakit-sakit (sakit lambungku kumat euy) aku ke puskesmas jam 9 demi cepet dapet kacamata baru.
Begini ceritanya... aku kan gak mudeng soal 'mekanisme dapat rujukan' dari faskes I (Faskes I yang aku pilih: puskesmas Rowosari, Bulusan, Tembalang). Jadi, aku memasrahkan diri diapain aja sama mbak-mbak yang ngurus registrasinya. Waktu ditanya sama dokter umumnya aku mau dirujuk kemana, jawabku: "mana aja, Dok. Yang penting antriannya gak panjang". Finalnya, aku dirujuk ke RSND (R.S-nya UNDIP). Ceritnya selesi.

Aku udah ketiduran waktu di depan tv puskesmas waktu dipanggil untuk dapet surat rujukannya.
Setelah kutanya-tanya sedikit, ternyata mudah banget dapat rujukan ya. Hahaha :)

Jam 09.30, aku cus ke RSND, tak peduli bensin motor udah E.
Sebelum ambil nomor antrian, aku melengkapi berkas yang diminta RSND khusus pasien BPJS.
Berkasnya:
1. Surat asli rujukan + Fotokopinya 2 rangkap
2. Fotokopi KTP/KK 2 rangkap
3. Fotokopi kartu BPJS 2 rangkap
Jeng jeng... Anda sebenarnya sudah bisa menikmati fasilitas kesehatan dari negara dengan bermodalkan 7 lembar kertas itu!!
Yang penting jangan kaya Sion ya, nunggu antrian dulu baru nanya dokternya (aku cari dokter poli mata) ada apa enggak. Sia-sia waktumu euy.
Untung aku ngantrinya cuma 20 menit (nomor antrian: 99). Jadi, gak begitu depresi waktu petugas di meja registrasi bilang dokternya baru ada hari Jumat.
Petuah si petugas tadi sama satu mbak perawat: "Mbak, besok pagi BANGET ya ke sininya. Paling enggak jam 7 udah di sini ya. Soalnya hari Jumat biasanya rame banget. Auw, ngeri banget dengernya, Keknya dipikiranku, antriannya udah kaya antrian sembako.

Jumat, 16 September 2016
Pagi-pagi aku siap ke sana!! Nyatanya,, itu mimpi. Aku baru bangun aja jam 7. Gak sempet mandi ni waktu inget kata mbak perawat kemarin.
Jam 7.35 aku cus ke RSND lagi, ambil nomor antrian lagi, duduk nunggu lagi.
Sambil nunggu aku perhatiin tuh rumah sakit. Kosong tahu. Bahkan lebih rame Rabu siang kemaren.
Sekitar setengah sembilan nomor antrianku dipanggil (nomor: 44). Coba deh inget. Kenapa nomor antrianku hampir selalu ada angka 4-nya??

Sama petugas registrasi, semua berkas (7 lembar itu) diserahin. Gak pake muluk-muluk, aku langsung disuruh ke lantai 2, ke koridor poliklinik.
Berhubung aku kurang tidur, sampai di ruang tunggu, plek, aku ketiduran.
Yah, waktu dipanggil untung aku bangun. Wkwkwk.
Eit, ini bagian penting ni (bagi saya), harap disimak!
Aku langsung disuruh masuk, disuruh duduk di depan mesin cek mata.
Aku sekilas lihat minus mataku dari struk mesin cek mata itu: R 1.57, L 1.62. Weks, gak salah tuh??
Si mbak perawat setelah ngecek mataku secara otomatis, sekarang mataku dicek secara manual.
Bagi yang pernah cek mata di optik, pasti tahu banget kek apa metode cek mata lha ya. Yang pake kacamata besi nan berat itu yang lensanya bentuknya kata huruf Q.
Mbaknya sempet bingung soal minus mataku sebenernya berapa. Jeng jeng, si pak dokter spesialis mata akhirnya turun tangan.
Di tiap kesempatan aku tanya-tanya sama dokter di sana. Apa aja lah yang kepikiran.

Oke, di sini bagian yang aku suka dan membuatku jadi cinta BPJS banget lhaa..
Sementara pasien lain yang sudah masuk ke ruangan itu dan keluar lagi, aku yang sudah dicek minus matanya nunggu resep kacamata di dalam ruangan yang ber-AC cuy. Ihiy.
Resep kacamata diserahin ke aku oleh di perawat setelah aku menyerahkan berkas tambahan:
1. Fotokopi KTP/KK 1 rangkap
2. Fotokopi kartu BPJS 1 rangkap

Aku pun keluar dari poliklinik mata dengan bahagia. Wkwkw.
Mbak perawat nyuruh aku ke meja resepsionis awal (tempat tadi aku ambil antrian). Di sana, mas petugasnya nyuruh aku nunggu di ruang tunggu untuk dapat nomor BPJS.

Ini juga penting ni, Kawan.
Setiap rumah sakit kebijakannya beda-beda soal nomor BPJS. Berdasarkan cerita mamaku, dia dari rumah sakit harus ke kantor BPJS lagi untuk dapat nomor BPJS untuk tebus resep kacamatanya. Sementara aku, puji Tuhannya dapat nomor BPJS di rumah sakit. Si mas petugas tadi menghubungi kantor BPJS lewat telepon untuk dapat nomor BPJS. Huee!!! I Love You BPJS!!
Kurang bahagia apa aku waktu masnya sendiri yang nulisin nomor BPJS-nya ke resep kacamatanya!?

Jam 13.20. Setelah emakku selesei koar-koar di telepon, aku masuk ke optik bertanda BPJS.
Kawan, jangan lupa cek optiknya ada tanda 'terima BPJS Kesehatan' apa enggak yaa. Entar uangmu keluar percuma.

Nama optiknya Optik Boy, di seberangnya Java Mall Semarang. Optiknya nyaman banget lho :D
Penjaga optiknya juga ramah and sabar banget ngadepin gue. Wkwkwk.
Oh ya, berkas yang diminta optiknya ada ini:
1. Surat asli resep kacamata dari rumah sakit
2. Nomor BPJS kacamatanya
3. Fotokopi KTP/KK 1 rangkap
4. Fotokopi kartu BPJS 1 rangkap

Yang paling the best menurut aku sebenarnya ini... "Mbak, kacamatanya jadi nanti jam setengah 8 ya".
What?? Dalam 5 jam kacamatanya jadi!? Optik ini pikirku ajaib banget!!
Udah free, tempatnya enak, yang jaga baik, kacamatanya cepet banget jadinya! Pertama kali aku beli kacamata aja, jadinya 3 hari. Ini, semaleman aja gak ada!!
Optik Boy recomended banget buat kamu lha!! (endors mode on)

Sabtu, 17 September 2016
Aku baru sempet ambil kacamatanya hari ini, pas hujan-hujan pula.


Di sana, ibu yang jaga optiknya ramah banget lho. Pelayanannya tidak pandang bulu BPJS apa enggak :D tetep maksimal!
Mana aku bahkan bisa minta sedikit perbaikan buat kacamataku yang minus 1.25 kemaren (frame-nya sedikit bengkok dan bautnya agak longgar). Sayang, siapa tahu bisa dipake lagi.
Sedikit ngobrol dan minta kacamata baruku diatur supaya pas, aku pun pulang ke kosan dengan hati gembira!!
Tada~~
Kacamata baru yang frame-nya dari plastik, bisa ditekuk-tekuk, ringan, tipis, warnanya terang!


#TerimaKasihBPJS
#TerimaKasihPakJokowiDariMahasiswaKosKosan

No comments:

Post a Comment