Selama lima bulan Sion dibombardir dengan skr*psi.
Bahkan diriku hanya mengenal rumah-lab-WC-gereja :v
Indah sekali~
Nah, di saat Sion sedang mengurus SIM ke Cibinong, ceritanya mampir dulu ke salah satu museum di Bogor. Museum yang satu ini entah gimana jarang orang tahu karena pintu masuk tempatnya yang menjorok ke dalam. Padahal, kalau kamu dah masuk ke dalam, itu ruangannya adem~ kalem~ asyik~
Aku rekomen banget tempat ini buat kawan-kawan yang suka dengan tempat rekreasi yang mengandung unsur sejarah. Di tempat ini juga menambah wawasan kamu soal sebagian dari sejarah Indonesia yang tak lepas kaitannya dari pemanfaatan serta persebarannya tumbuh-tumbuhan. Ini mencakup tumbuhan lokal yang didistribusikan ke manca negara lho, guys ~~
Check it out!
Herbarium LIPI Bogor, di bawah naungan laboratorium riset LIPI Bogor!!
Salah satu koleksi dari Museum Herbarium LIPI Bogor:
Awetan rempah-rempah dalam tabung kaca. Kalau lihat sendiri lebih bagus!
Sepertinya ini salah satu tipe simplisia.
Tapi koleksi simplisia yang lebih lengkap ada di lantai dasar museum ini, guys.
Nah lho, apaan tuh simplia? Cari tahu sendiri ya~
Perjalanan hari itu dimulai dengan Saya melewati koridor pertama yang paling dekat dari pintu masuk. Di sepanjang koridor ini banyak gambar-gambar beserta peraganya, dilengkapi cerita mengenai sejarahnya, pemanfaatannya, dan bahan dasarnya.
Apa saja yang diperagakan? Perabotan yang bahan dasarnya tumbuhan, guys. Jadi, secara langsung di koridor ini menceritakan bagaimana perkembangan manusia Indonesia memanfaatkan tumbuh-tumbuhan menjadi barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari. Contohnya ni, rotan yang dibuat jadi anyaman keranjang~
Jarang-jarang ada kesempatan megang langsung benda-benda tradisional yang handmade ini kan??
Masih di koridor yang sama... di ruangan ini menjabarkan distribusi rempah-rempah dari jaman baheula, ekspor dari Indonesia ke seluruh dunia. Seperti yang kita tahu ya, alasan utama Indonesia dijajah Belanda 350 tahun silam kan untuk dieksploitasi rempah-rempahnya. Kurang lebih di sini dijelaskan detail bagaimana prosesi Portugis, Inggris, dan Belanda masuk dan mendekam di Indonesia, mengeksploitasi SDA Indonesia untuk kepentingan pangan-ekonomi-politik dsb.
Berikutnya... tahu gak kenapa museum ini disebut Museum Herbarium?? Ya karena ada herbariumnya lha. Bagus, itu pewahyuan yang baru untuk kita.
Terus, apa itu herbarium? Cari tahu sendiri lha~
Kuberi klu, silahkan lihat gambar ini. Dokumentasi herbarium masih di koridor yang sama dengan yang di atas ^
Yah, I know sih gak semua orang tertarik sama beginian. Emakku juga enggak, apalagi anak-anak sekolahan. Emang yang pada dasarnya calon-calon maniak biolog aja yang demen beginian. Ngeliatin kertas A3 ditempel tumbuhan kering terus dikasih etiket (keterangan), terus dilapisin lagi sama plastik.
Bagi yang tidak tertarik ya sudah. Diriku tidak memaksa XD wkwkwkwk
Saya sudah tiba di ujung koridor. Padahal koridornya panjangnya gak sampai 200 m lha tapi aku butuh satu setengah jam menjelajahinya. Kalau dibilang aku serius belajar, itu bohong.
Itu makanan asli lho... sayang banget ya ubi dan ketela dipajang begitu saja lalu dimakanin rayap. Kenapa gak buat aku aja. Kan lapar ToT
Itu simplisia. Mereka bisa awet karena direndam air keras, guys. Jangan coba-coba dibuka ya kalau gak mau hidungmu mati rasa.
Fiuh... di ujung sini ada tangga. Naik pa turun hayo?? Aku kaget lho. Masih ada tiga lantai ke atas dan satu lantai dasar. Jadi, aku memutuskan untuk ke lantai dasar dulu. Kalau masih ada waktu atau kapan-kapan singgah lagi aku naik ke atas saja... hohohoho
Welcome di lantai dasar Museum Herbarium LIPI. Di lantai ini detail sekali lho menjabarkan kronologis sejarah Indonesia. Dari Indonesia di jaman batu dan orang-orang Mongoloidnya masih bawa kapak batu hingga perkembangan budayanya sekarang sudah pakai baju, di jelaskan lho di sini.
Seperti ini lantai dasar dan lantai satu Museum Herbarium LIPI Indonesia.
Silahkan lho dateng ke sana, buka dari pagi sampai jam 5 sore. Tiket masuknya cuma goceng!
Buat yang pengen ngademin otak tapi pengen yang gak keluar duit banyak,,, rekomendasi sekali ke sini.
Pulang dari sini paling enggak otak kalian sedikit mendapat pencerahan mengenai perkembangan budaya ethnobotani tanah air kalian sendiri.
Aku menyarankan, kalian datang dari pagi biar kesampean menjelajah semuanya.
Dari ceritaku di atas, tolong jangan tanya ada apa di lantai dua, tiga, dan empat ya. Aku juga gak tahu di sana itu ruang staff atau pameran juga. Hehehe.
Mengenai Museum Herbarium LIPI Bogor:
Segenap terima kasih sudah menyediakan tempat wisata cerdas yang nyaman. Yang perlu ditingkatkan mungkim hanya persuasinya saja ke masyarakat.
Oh ya, kalau kesulitan mencari tempat ini,, kamu tinggal jalan kaki kurang lebih delapan menit dari stasiun Bogor. Terus saja jalan sampai ketemu Istana Presiden. Tinggal menyebrang, tada,,, sampai!!
Selama menikmati tempat ini~~
|| Geva ||











